Wahsun (Pengembang Teknologi Pembelajaran di LPMP
Provinsi Jawa Timur)
Salah
satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu
proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
sempurna (Kustandi & Sutjipto, 2016). Media
pembelajaran sangat membantu guru dan siswa dalam optimalisasi proses belajar dan mengajar. Media pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep dari materi yang dipelajarinya (Abidin, 2015:255). Akan tetapi, hal tersebut dapat tercapai jika guru menggunakan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai
kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
Salah satu pembelajaran yang membutuhkan penggunaan
media secara optimal adalah literasi. Mengingat tingkat kompetensi literasi
siswa di Indonesi menempati ranking ke
62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada di 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi
rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment
(PISA) yang di rilis Organization for
Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Tentu dari data tersebut penguatan literasi masih
perlu dioptimalkan dimulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar khususnya saat
siswa duduk di kelas awal (kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar). Salah satunya
melalui pemanfaatan media literasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Media literasi merupakan proses yang mengintegrasikan
penyelidikan secara ktitis serta memerlukan keterampilan bagaimana mengakses,
menganalisis, mengevaluasi, membuat, dan mendistribusikan pesan dengan
keterlibatan secara penuh dan partisipasi aktif (Laily & Gunansyah,2018:
14). Media literasi meliputi unsur keterampilan
berbahasa yang terdiri dari (1) keterampilan
menulis, (2) membaca, (3) menyimak, (4) berbicara, dan (5) bersastra. Dari kelima keterampilan tersebut, yang
menjadi sorotan adalah keterampilan membaca. Melalui media literasi, guru dapat
mengkondisikan partisipasi siswa secara aktif.
Salah
satu media literasi yang dapat digunakan oleh guru pada saat
pembelajaran membaca permulaan yaitu media big
book. Big book merupakan salah salah satu media
pembelajaran visual yang berkarakteristik khusus di antara media pembelajaran
lainnya. Menurut Madyawati (2016: 174) “big book adalah buku
bergambar yang dipilih untuk diperbesarkan, yang memiliki karakteristik yang
khusus, yaitu adanya pembesaran teks maupun gambar”.
Sesuai dengan namanya, Big book atau buku besar merupakan buku cerita yang berkarakteristik
khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga
memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan murid. Buku
ini mempunyai karakteristik khusus seperti penuh
warna-warni, memiliki kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai alur cerita yang
mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana (Karges dalam Solehuddin,
dkk. 2008:7). Sedangkan menurut Karges and Bone
dalam United States Agent International Development (2014: 53), agar
pembelajaran bahasa dapat lebih efektif dan
berhasil, sebuah Big book sebaiknya
memiliki ketentuan antara lain; (a) ceritanya singkat (10-15 halaman), (b) Pola
kalimat jelas, (c) Gambar memiliki makna, (d) Jenis
dan ukuran huruf jelas terbaca, (e) Jalan cerita mudah
dipahami.
Dalam praktek pemanfaatan media big book, banyak ragam cara yang dapat digunakan oleh guru. Guru
dapat berimprovisasi secara mandiri dalam menggunakan media big book di kelas. Salah satu contoh
praktik implementasi big book dalam kelas dapat pembaca tonton pada kanal
youtube melalui link berikut https://www.youtube.com/watch?v=W1NHoCmH6d8. Penulis menawarkan prosedur dengan beberapa tahapan dalam penggunaan media big book yaitu
sebagai berikut:
1.
Kegiatan
pra-membaca
· Guru
memperlihatkan sampul depan serta mengajak anak mengomentari gambar yang ada
pada sampul.
· Guru membacakan
judul dan nama pengarang
· Guru bertanya
kepada anak tentang kemungkinan isi cerita berdasarkan pada judul dan ilustrasi
sampul.
2.
Kegiatan
membaca cerita secara utuh
· Guru membacakan
cerita secara berkesinambungan dari halaman pertama sampai terakhir.
· Guru menunjuk
tulisan dengan menggunakan tangan atau alat penunjuk supaya anak dapat
mengikuti dan mengetahui tulisan mana yang sedang mereka baca.
3.
Kegiatan
pengulangan membaca
· Guru membaca ulang
halaman demi halaman dengan penuh semangat, bergairah, dan hidup.
· Guru menunjuk
kata-kata dan meminta anak untuk berkomentar.
· Guru berhenti
membaca sejenak untuk memberikan kesempatan kepada anak menebak kata
selanjutnya dan meramalkan peristiwa yang akan terjadi.
4.
Kegiatan
setelah membaca pengulangan
· Guru mendiskusikan
kata kunci dalam teks dan membantu anak menghubungkan
konsep yang satu dengan yang lain.
· Guru membaca ulang
cerita secara bersama-sama.
5.
Kegiatan
tindak lanjut
· Guru mengajak anak
memperhatikan pada gambar dan pola kata pada teks.
· Guru memberikan
kesempatan kepada anak untuk membaca sendiri.
Big book memiliki kelebihan
jika digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan (literasi membaca). Abidin (2015: 270) menyatakan bahwa “melalui
pembacaan big book siswa dapat menghubungkan teks dengan cara
pengucapannya”. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam big book selain memuat ilustrasi gambar juga disertai teks
dengan ukuran yang besar sehingga memudahkan siswa dalam menghubungkan teks
dengan cara mengucapkan kata perkata. Selain itu,
kelebihan lainnya daripada pembelajaran dengan big book yaitu adanya interaksi dan komunikasi antara siswa dan
guru melalui kegiatan membaca bersama.
Selain kelebihan dalam hal membaca, penggunaan big book dalam pembelajaran juga dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk meniru realitas melalui objek simbol dan
gambar pada big book. Hal ini gambar adalah bentuk
fungsi semiotik yang dapat dianggap setengah jalan antara
permainan simbolik dan citra mental sehingga dengan menggunakan buku
bergambar, dapat dikatakan bahwa anak-anak telah bermain permainan
simbolik, yang berfungsi untuk memberikan kesenangan dan
autotelisme dan seperti gambar mental diupaya mereka untuk meniru realitas
(Piaget & Inhelder, 2010: 72).
Daftar Pustaka
Abidin, Yunus. (2015). Pembelajaran bahasa berbasis
pendidikan karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto (2016), Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Laily, K. E. & Gunansyah G. (2018). Penggunaan
Media Big Book Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN Rangkah 1 Surabay. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah
Dasar. 6, (1). Hlm.1
Madyawati. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa
Pada Anak. Jakarta: Prenada
Group.
Solehuddin, dkk., (2008). Pembaharuan Pendidikan TK.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Piaget, Jean & Barbel
Inhelder (2010), Psikologi Anak. Terj. Miftahul
Jannah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan menggunakan bahasa yang santun dan bijak