Tentu kita semua sudah mengetahui untuk siapakah
status pahlawan tanpa tanda jasa diberikan. Ya!!! Untuk para guru. Mereka adalah
orang-orang yang mengabdikan diri untuk mendidik anak bangsa. “Alaaahh….lebay….toh
guru dapat gaji, dapat tunjangan, dapat sertifikasi”. Betul…tapi tahukah kita
betapa sulitnya mengajar? Betapa sulitnya mendidik? Dan betapa sulitnya menjadi
teladan? Guru sepantasnya mendapat bayaran berpuluh-puluh juta setiap bulan,
masa kalah dengan artis-artis di televisi yang menyuguhkan tayangan yang justru
tidak mendidik dan merusak generasi bangsa. Ayo mikiiiirrr….!!!
“Tapi ada tuh kasus-kasus guru yang bermasalah….!!!”.
aaah sudahlah….janganlah pula karena nila setitik rusak susu sebelanga. Semua orang
pasti punya khilaf dan salah, al-insan mahalul khoto’ wannisyaan. Jika dibanding
tetap jasa guru lebih mengungguli dari kesalahan guru oleh segelintir oknum
guru yang khilaf.
Ini contohnya, perjuangan pak Avan seorang guru SD di Kabupatan
Sumenep. Selama libur sekolah karena wabah Covid-19, setiap hari beliau
mendatangi rumah siswa satu persatu karena secara teknis beliau tidak bisa
menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan perangkat apapun. Kondisi
ekonomi keluarga siswalah penyebabnya sehingga siswa tidak memiliki perangkat
smartphone, laptop, bahkan televisi untuk menonton TVRI yang bisa dipakai
sebagai media Pembelajaran Jarak Jauh. Selamat datang di Indonesia…..(minjam
istilahnya pak Yuri juru bicara satgas Covid-19).
Cerita panjang tentang beliau bisa dibaca di kompas.com https://bit.ly/kisahpakavan
Cerita panjang tentang beliau bisa dibaca di kompas.com https://bit.ly/kisahpakavan
Satu hal yang menyentak diri penulis, sebagai seorang
Pengembang Teknologi Pembelajaran yang beberapa minggu ini agak “pongah” dengan
ke-modern-an teknologi pembelajaran ala google classroom, office 365, powtoon,
whiteboard, webex, zoom, hangout meet, dan lain-lain mendadak “tertunduk” dan
sadar bahwa masih ada di Indonesia ini sekolah-sekolah yang membutuhkan
sentuhan model-model pembelajaran berbasis teknologi yang nir-kabel, nir-wifi, nir-pulsa, nir-kuota
internet, nir-listrik.
come on gaes, kita rancang model dan media pembelajaran super sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh semua guru tanpa terkecuali dimanapun di seluruh wilayah bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia. ayo mikir!!!
Tetap semangat pak Avan
Tetap semangat Bapak/Ibu guru pejuang pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan menggunakan bahasa yang santun dan bijak